CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS
Scrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace Layouts

Sabtu, 20 April 2013

BaCa SeLenGkAp'y.....

Selasa, 02 Maret 2010

OSI LayEr


Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model Layer OSI





Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.


“Open” dalam OSI

“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).


Modularity

“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.

Modularity


Seperti contoh Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat.

Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.

7 Layer OSI

Model OSI terdiri dari 7 layer :

Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data Link
Physical
Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?




Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

Model OSI

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.

Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

Model OSI
Keterangan

Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.

Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.



BaCa SeLenGkAp'y.....

Jumat, 06 November 2009

IsTiLaH-IsTiLaH dALaM mEnGaDmiNiStrAsi sErVeR dALaM jArinGaN


1.Samba adalah server yang sangat powerful yang dapat membuat sistem
berbasis Unix (seperti Linux) untuk melakukan sharing resource dengan sistem
berbasis Windows.

2.web server yaitu Sebuah komputer yang memberikan (berfungsi atas) halaman Web. Setiap Web server mempunyai alamat IP dan mungkin sebuah nama domain.

3.proxy server adalah server proxy adalah server (sistem komputer atau program aplikasi) yang bertindak sebagai perantara untuk melayani permintaan dari klien mencari sumber daya dari server lain. Seorang klien terhubung ke server proxy, meminta beberapa layanan, seperti file, sambungan, halaman web, atau sumber yang lain, yang tersedia dari server yang berbeda.

4.Komputer Server adalah sebuah PC yg berpungsi untuk mengatur Komputer yang bertugas sebagai pelayan jaringan. Server mengatur lalu lintas data dalam sebuah jaringan dan menyediakan resource yang dapat dipakai oleh komputer lain yang terhubung dalam jaringannya.

5.MaiL server yaitu Perangkat lunak program yang mendistribusikan file atau informasi sebagai respons atas permintaan yang dikirim via email, juga digunakan pada bitnet untuk menyediakan layanan serupa FTP.

6.swAp adaLah Proses memindahkan sebagian program dari memori utama ke media penyimpan eksternal sehingga potongan lain program tersebut dapat dipindah dari media simpan eksternal ke memori utama. Proses ini mengurangi efisiensi kerja komputer, tetapi mengijinkan sistem untuk menjalankan program dengan memory kecil.

7.Kernel merupakan inti dari sistem operasi Linux. Program-program lainnya
seperti kompiler, editor, window manager dsb adalah paket distribusi yang
disertakan melengkapi sistem Linux. Kernel berisi program yang dimuat saat
boot dan berfungsi sebagai interface antara software dan hardware. Kernel
juga bertugas menangani permintaan membaca atau menulis peralatan disk,
melakukan tugas-tugas network, proses input/output, manajemen memori,
dsb.

BaCa SeLenGkAp'y.....

PeRiNtAh DasAr LINUX


Perintah-Perintah Dasar Linux
Sebagai panduan Anda, berikut adalah daftar perintah secara alfabet. Sebenarnya, Anda dapat saja menekan tab dua kali untuk melihat semua kemungkinan perintah yang dapat digunakan. Misalnya Anda ingin mengetahui perintah apa saja yang dimulai dengan huruf a, maka Anda cukup mengetikkan a lalu tekan tab dua kali!
Daftar Perintah Menurut Alfabet
& adduser alias bg cat cd chgrp chmod chown cp fg find grep gzip halt hostname kill less login logout ls man mesg mkdir more mount mv passwd pwd rm rmdir shutdown su tail talk tar umount unalias unzip wall who xhost + xset zip
&
Perintah & digunakan untuk menjalan perintah di belakang (background) Contoh:
wget http://id.wikibooks.org &
Perintah & dipakai dibelakang perintah lain untuk menjalankannya di background. Apa itu jalan di background? Jalan dibackground maksudnya adalah kita membiarkan sistem untuk menjalankan perintah sendiri tanpa partisipasi kita, dan membebaskan shell/command prompt agar bisa dipergunakan menjalankan perintah yang lain.
Lihat juga:
Silahkan lihat juga perintah bg dan fg.
1. adduser
Perintah adduser digunakan untuk menambahkan user.
Biasanya hanya dilakukan oleh root untuk menambahkan user atau account yg baru. Setelah perintah ini bisa dilanjutkan dengan perintah passwd, yaitu perintah untuk membuat password bagi user tersebut. Contoh:
# adduser udin
# passwd udin
Perhatikan bahwa semua perintah yang membutuhkan akses root, di sini saya tulis dengan dengan menggunakan tanda #, untuk memudahkan Anda membedakannya dengan perintah yang tidak perlu akses root.
Jika Anda menjalankan perintah adduser, Anda akan diminta memasukkan password untuk user yang Anda buat. Isikan password untuk user baru tersebut dua kali dengan kata yang sama.

2. alias
Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah. Misalnya bila Anda ingin perintah ls dapat juga dijalankandengan mengetikkan perintah dir, maka buatlah aliasnya sbb:
$ alias dir=ls
Kalau Anda suka dengan tampilan berwarna-warni, cobalah bereksperimen dengan perintah berikut:
$ alias dir=ls -ar –color:always
Untuk melihat perintah-perintah apa saja yang mempunyai nama lain saat itu, cukup ketikkan alias saja (tanpa argumen). Lihat juga perintah unalias.

3. bg
Untuk memaksa sebuah proses yang dihentikan sementara(suspend) agar berjalan di background. Misalnya Anda sedang menjalankan sebuah perintah di foreground (tanpa diakhiri perintah &) dan suatu saat Anda membutuhkan shell tersebut maka Anda dapat memberhentikan sementara perintah tersebut dengan Ctrl-Z kemudian ketikan perintah bg untuk menjalakannya di background. Dengan cara ini Anda telah membebaskan shell tapi tetap mempertahankan perintah lama berjalan di background.
Lihat juga perintah fg.

4. cat
Menampilkan isi dari sebuah file di layar. Contoh:
$ cat /nama/suatu/file

5. cd
Change Directory atau untuk berpindah direktori dan saya kira Anda tidak akan menemui kesulitan menggunakan perintah ini karena cara penggunaanya mirip dengan perintah cd di DOS.

6. chgrp
Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori. Misalnya untuk memberi ijin pada kelompok atau grup agar dapat mengakses suatu file. Sintaks penulisannya adalah sbb:
# chgrp

7. chmod
Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file atau direktori. Anda dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu:

1. r untuk read,
2. w untuk write, dan
3. x untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin.
Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan group, perintahnya adalah:
$ chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
$ chmod ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner, perintahnya adalah:
$ chmod 700 coba2
Contoh lain, untuk memberi ijin baca(4) dan tulis(2) file coba3 kepada user, baca(4) saja kepada group dan other, perintahnya adalah:
$ chmod 644 coba3
Perhatian: Jika Anda hosting di server berbasis Linux, perintah ini sangat penting sekali bagi keamanan data Anda. Saya sarankan semua direktori yang tidak perlu Anda tulis di chmod 100 (jika Apache jalan sebagai current user (Anda)) atau di chmod 501 jika Apache jalan sebagai www-data atau nobody (user lain).

8. chown
Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
$ chown

9. cp
Untuk menyalin file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2:
$ cp

10. fg
Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di foreground. Lihat juga perintah bg diatas.

11. find
Untuk menemukan dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama direktori awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard, metacharacters) dan terakhir menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan ditampilkan. Misalnya akan dicari semua file yang berakhiran .doc di current direktori serta tampilkan hasilnya di layar:
$ find . -name *.doc -print
Contoh hasil:
. /public/docs/account.doc
. /public/docs/balance.doc
. /public/docs/statistik/prospek.doc
./public/docs/statistik/presconf.doc

12. grep
Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan.
Format perintah:
$ grep
Misalnya akan dicari file-file yang mengandung teks marginal di current direktori:
$ grep marginal
diferent.doc: Catatan: perkataan marginal luas dipergunakan di dalam ilmu ekonomi prob.rtf: oleh fungsi hasil marginal dan fungsi biaya marginal jika fungsi prob.rtf: jika biaya marginal dan hasil marginal diketahui maka biaya total

13. gzip
ini adalah software kompresi zip versi GNU, fungsinya untuk mengkompresi sebuah file. Sintaksnya sangat sederhana:
$ gzip
Walaupun demikian Anda bisa memberikan parameter tertentu bila memerlukan kompresi file yang lebih baik, silakan melihat manual page-nya. Lihat juga file tar, unzip dan zip.

14. halt
Perintah ini hanya bisa dijalankan oleh super useratau Anda harus login sebagai root. Perintah ini untuk memberitahu kernel supaya mematikan sistem atau shutdown.

15. hostname
Untuk menampilkan host atau domain name sistem dan bisa pula digunakan untuk mengesset nama host sistem.
Contoh pemakaian:
[user@localhost mydirectoryname] $ hostname
localhost.localdomain

16. kill
Perintah ini akan mengirimkan sinyal ke sebuah proses yang kita tentukan. Tujuannya adalah menghentikan proses. Format penulisan:
$ kill
PID adalah nomor proses yang akan di hentikan. Tidak tahu PID proses mana yang mau dibunuh? Cobalah bereksperimen dengan perintah:
ps aux grep

17. less
Fungsinya seperti perintah more.

18. login
Untuk masuk ke sistem dengan memasukkan login ID atau dapat juga digunakan untuk berpindah dari user satu ke user lainnya.

19. logout
Untuk keluar dari sistem.

20. ls
Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah dir di DOS. Anda dapat menggunakan beberapa option yang disediakan untuk mengatur tampilannya di layar. Bila Anda menjalankan perintah ini tanpa option maka akan ditampilkan seluruh file nonhidden(file tanpa awalan tanda titik) secara alfabet dan secara melebar mengisi kolom layar. Option -la artinya menampilkan seluruh file/all termasuk file hidden(file dengan awalan tanda titik) dengan format panjang.

21. man
Untuk menampilkan manual page atau teks yang menjelaskan secara detail bagaimana cara penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak mengetahui fungsi dan cara menggunakan sebuah perintah.
$ man

22. mesg
Perintah ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan pesan dilayar terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa menampilkan pesan di layar Anda dengan write atau talk.
$ mesg y atau mesg n
Gunakan mesg n bila Anda tidak ingin diganggu dengan tampilan pesan-pesan dari user lain.

23. mkdir
Membuat direktori baru, sama dengan perintah md di DOS. a

24. more
Mempaging halaman, seperti halnya less

25. mount
Perintah ini akan me-mount filesystem ke suatu direktori atau mount-point yang telah ditentukan. Hanya superuser yang bisa menjalankan perintah ini. Untuk melihat filesystem apa saja beserta mount-pointnya saat itu, ketikkan perintah mount. Perintah ini dapat Anda pelajari di bab mengenai filesystem. Lihat juga perintah umount.
$ mount
/dev/hda3 on / type ext2 (rw)
none on /proc type proc (rw)
/dev/hda1 on /dos type vfat (rw)
/dev/hda4 on /usr type ext2 (rw)
none on /dev/pts type devpts (rw,mode=0622)

26. mv
Untuk memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Bila argumen yang kedua berupa sebuah direktori maka mv akan memindahkan file ke direktori tersebut. Bila kedua argumen berupa file maka nama file pertama akan menimpa file kedua. Akan terjadi kesalahan bila Anda memasukkan lebih dari dua argumen kecuali argumen terakhir berupa sebuah direktori.

27. passwd
Digunakan untuk mengganti password. Anda akan selalu diminta mengisikan password lama dan selanjutnya akan diminta mengisikan password baru sebanyak dua kali. Password sedikitnya terdiri dari enam karakter dan sedikitnya mengandung sebuah karakter.

28. pwd
Print working directory, atau untuk menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada.

29. rm
Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat mengapus seluruh file.
Sekali lagi: Hati-hati dengan perintah ini!

30. rmdir
Untuk menghapus direktori kosong.

31. shutdown
Perintah ini untuk mematikan sistem, seperti perintah halt. Pada beberapa sistem anda bisa menghentikan komputer dengan perintah shutdown -h now dan merestart sistem dengan perintah shutdown -r now atau dengan kombinasi tombol Ctr-Alt-Del.

32. su
Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda bukan root dan user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password user tersebut.

33. tail
Menampilkan 10 baris terakhir dari suatu file. Default baris yang ditampilkan adalah 10 tapi Anda bisa menentukan sendiri berapa baris yang ingin ditampilkan:
$ tail

34. talk
Untuk mengadakan percakapan melalui terminal. Input dari terminal Anda akan disalin di terminal user lain, begitu sebaliknya.

35. tar
Menyimpan dan mengekstrak file dari media seperti tape drive atau hard disk. File arsip tersebut sering disebut sebagai file tar. Sintaknya sebagai berikut:
$ tar
Contoh:
$ tar -czvf namaFile.tar.gz /nama/direktori/*
Perintah di atas digunakan untuk memasukkan semua isi direktori, lalu dikompres dengan format tar lalu di zip dengan gzip, sehingga menghasilkan sebuah file bernama namaFile.tar.gz
$ tar -xzvf namaFile.tar.gz
Perintah di atas untuk mengekstrak file namaFile.tar.gz

36. umount
Adalah kebalikan dari perintah mount, yaitu untuk meng-unmount filesystem dari mount-pointnya. Setelah perintah ini dijalankan direktori yang menjadi mount-point tidak lagi bisa digunakan.
# umount

37. unalias
Kebalikan dari perintah alias, perintah ini akan membatalkan sebuah alias. Jadi untuk membatalkan alias dir seperti telah dicontohkan diatas, gunakan perintah:
$ unalias dir

38. unzip
Digunakan untuk mengekstrak atau menguraikan file yang dikompres dengan zip. Sintaknya sederhana dan akan mengekstrak file yang anda tentukan:

$ unzip
Lihat juga perintah-perintah gzip dan unzip.

39. wall
Mengirimkan pesan dan menampilkannya di terminal tiap user yang sedang login. Perintah ini berguna bagi superuser atau root untuk memberikan peringatan ke seluruh user, misalnya pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
# wall Dear, everyone….. segera simpan pekerjaan kalian, server akan saya matikan 10 menit lagi.

40. who
Untuk menampilkan siapa saja yang sedang login. Perintah ini akan menampilkan informasi mengenai login name, jenis terminal, waktu login dan remote hostname untuk setiap user yang saat itu sedang login. Misalnya:
$ who
root ttyp0 May 22 11:44
flory ttyp2 May 22 11:59
pooh ttyp3 May 22 12:08
xhost +
Perintah ini digunakan untuk memberi akses atau menghapus akses(xhost -) host atau user ke sebuah server X.

41. xset
Perintah ini untuk mengeset beberapa option di X Window seperti bunyi bel, kecepatan mouse, font, parameter screen saver dan sebagainya. Misalnya bunyi bel dan kecepatan mouse dapat Anda set menggunakan perintah ini:
$ xset b
$ xset m

42. zip
Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip zip. Lihat juga perintah gzip dan unzip.



BaCa SeLenGkAp'y.....

InStALasI rEdHaT dEnGaN LINUX

Persiapan
RedHat Linux merupakan salah satu distribusi yang memiliki program instalasi yang sangat baik sehingga instalasi dapat dilakukan secara otomatis. User hanya perlu memasukkan informasi mengenai sistem yang dimiliki dan sisanya akan dikerjakan oleh program instalasi tersebut. Oleh karena itu sebelum melakukan instalasi sebaiknya mengumpulkan dulu dokumentasi mengenai semua hardware yang dimiliki, kalau perlu siapkan buku manual komputer.
Periksa apakah semua hardware komputer memang tercantum dalam daftar Hardware-HOWTO atau RedHat Compatibility List.
Membuat Disket Boot dan Supplemental
Bila instalasi RedHat Linux direncanakan melalui NFS, hard disk, FTP, SMB atau PCMCIA maka disket boot dan supplemental ini harus disiapkan lebih dahulu. Untuk itu diperlukan dua buah disket 3.5 inci high-density (1.44MB) yang telah di format. Beri label pada disket tersebut, masing-masing RedHat Boot Disk dan RedHat Supplemental Disk.
Untuk membuat kedua disket itu dari MS-DOS, Pertama:
1.Jalankan program rawrite.exe yang terdapat pada cd RedHat:
d:
cd \images
\dosutils\rawrite
rawrite akan menanyakan nama disk image. Masukkan disket RedHat Boot Disk di drive A:, ketik boot.img dan tekan Enter. Selesai, disket RedHat Boot Disk bisa dikeluarkan dari drive A:
2. Setelah selesai jalankan lagi rawrite.exe. Masukkan disket ke Supplemental di drive A:, ketik supp.img dan tekan Enter. Selesai.
Untuk membuat kedua disket itu dari sistem Linux, dapat digunakan program utilitas dd. Mount dulu cd RedHat kemudian pindah ke direktori images di CD-ROM. Gunakan perintah ini untuk membuat RedHat Boot Disk:
dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k
Kemudian untuk RedHat Supplemental Disk dibuat dengan perintah:
dd if=supp.img of=/dev/fd0 bs=1440k
Instalasi Tanpa Menggunakan Disket Boot
Bila ada MS-DOS di dalam komputer, instalasi dapat langsung dilakukan tanpa bantuan disket boot. Program instalasi RedHat dapat langsung di jalankan dari prompt MS-DOS:
d:
cd \dosutils
autoboot.bat
Catatan: Distribusi terbaru RedHat bisa langsung boot dari CD-ROM begitu cd tersebut dimasukkan dalam cd drive komputer.
Virtual Console
Saat instalasi berlangsung, user tidak hanya bisa melihat kotak dialog yang menuntun proses instalasi tapi bagi user yang sudah berpengalaman juga dapat melihat proses diagnostik dan jalannya proses dengan memanfaatkan virtual console. Lima buah virtual console yang tersedia dapat membantu mengatasi masalah saat instalasi, yaitu:
Console 1 menampilkan kotak dialogConsole 2 menampilkan prompt shellConsole 3 menampilkan pesan-pesan instalasi program (install log)Console 4 menampilkan pesan-pesan kernel dan sistem program lainnya (system log)Console 5 menampilkan pesan-pesan lainnya
Untuk berpindah-pindah console dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt+F1, Alt+F2 .... Alt+F5. Tidak perlu harus mengetahui pesan-pesan di console lain karena instalasi di console 1 sudah lebih dari cukup.
Instalasi dari CD-ROM
Instalasi yang paling mudah adalah melalui distribusi CD-ROM RedHat 5.1 walapun cara lain seperti melalui hard disk, NFS, FTP dan lain-lain tidak juga terlalu sulit. Saya hanya menuliskan langkah-langkah instalasi melalui CD-ROM saja.
Booting
Dapat dilakukan melalui boot disk yang telah dibuat sebelumnya atau melalui MS-DOS dengan program autoboot.. Bila memilih melakukan boot dari disk boot , masukkan disket tersebut dan boot komputer. Beberapa saat kernel akan memeriksa hardware, bila tidak ada masalah akan di tampilkan boot: prompt. Tekan Enter begitu prompt tersebut muncul. Parameter bisa ditambahkan bila hardware tidak terdeteksi, misalnya:
boot: linux hdc=cdrom
Bila melalui MS-DOS, masuk ke direktori d:\dosutils disitu ada batch file, autoboot.bat yang bisa langsung di jalankan.
Program Instalasi
Kotak dialog pertama kali yang muncul setelah program diatas dijalankan adalah kotak selamat datang dari Red Hat, kemudian pilihan monitor, berwarna atau tidak.
Kotak dialog selanjutnya adalah pilihan keyboard, gunakan tanda panah atau tombol TAB untuk bergerak.



Selanjutnya adalah kotak dialog pilihan metode instalasi yang akan dipakai,
pilihan pertama Local CDROM dan yang lain NFS, Hard disk, FTP serta SMB. Untuk kali ini pilihan metode instalasinya adalah dari CDROM.
Program instalasi akan menanyakan apa jenis CD-ROM drive. Kebanyakan CD-ROM drive untuk home PC adalah IDE/ATAPI. Bila jenisnya SCSI CD-ROM drive selanjutnya program menanyakan jenis adapter SCSI-nya. Bila CD-ROM drive bukan termasuk keduanya, pilih other dan driver untuk CD-ROM tersebut.

Setelah semua informasi benar di masukkan, program menanyakan apakah
akan menginstalasi sistem baru atau upgrade. Pilihan upgrade hanya bisa dilakukan bila versi lama dari RedHat Linux yang berbasis RPM telah ada dalam komputer.
Bila yang di pilih Install, program secara otomatis akan menjalankan program utilitas fips atau disk druid yang akan menyusun partisi-partisi hard disk. Selanjutnya lihat Partisi Disk
Partisi Hard Disk
PERHATIAN: Terutama bagi mereka yang akan berbagi partisi dengan sistem lain (Windows95, OS/2 dll). Kesalahan mempartisi hard disk dapat menghapus seluruh sistem dan isi hard disk oleh karena itu lakukan bagian ini dengan hati-hati, bila perlu backup dulu sistem yang ada.
Perintah-perintah yang di gunakan dalam program partisi fdisk adalah:
· m, untuk menampilkan seluruh perintah yang tersedia berikut penjelasannya/help.
· p, untuk menampilkan tabel partisi hard disk.
· n, membuat partisi baru.
· t, mengeset atau merubah tipe partisi.
· l, menampilkan daftar tipe-tipe partisi berikut nomor ID masing-masing.
· w, menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Sebelum mulai, selalu periksa informasi partisi hard disk saat itu dengan perintah p. Sedikitnya diperlukan dua buah partisi untuk Linux, yaitu partisi untuk root dan swap tapi bila spasi hard disk tidak membatasi bisa di buat beberapa partisi lain.
Partisi dibuat dengan perintah n dan kemudian bisa dipilih e untuk partisi extended dan p untuk partisi primer. Pilih p untuk pertama kali ini. Berikutnya adalah menentukan silinder awal dan besar partisinya, misalanya untuk partisi ini diinginkan besarnya 500MB maka masukkan +500M. Sampai disini, partisi Linux native yang pertama sudah terbentuk.
Selanjutnya adalah membuat partisi swap. Partisi ini digunakan sebagai penampung informasi yang sedang tidak digunakan oleh RAM, tujuannya agar RAM tetap memiliki ruangan yang kosong untuk menerima informasi baru. Beberapa orang berpendapat partisi ini harus diberikan sedikitnya 32MB saat menjalankan X Window atau sedikitnya 2 kali jumlah RAM. Tapi beberapa orang yang memiliki RAM lebih dari 64MB melaporkan sistem mereka dapat bekerja dengan baik walaupun tanpa partisi swap.
Membuat partisi swap sama halnya dengan diatas, dengan perintah n, pilih p dan tentukan silender awal serta besarnya partisi swap tersebut. Untuk partisi swap, tipe partisinya harus dirubah dengan perintah t dan masukkan kode hex 82 untuk partisi ini.
Bila ruang hard disk masih tersisa ulangi pembuatan partisi yang lain. Kita di ijinkan membuat hingga empat buah partisi primer dalam sebuah hard disk, setelah itu hanya dapat di buat partisi extended di masing-masing partisi primer.
Setelah semua partisi di buat, tekan w untuk menyimpannya dan akan kembali ke program instalasi. Selanjutnya partisi swap baru di buat akan di format supaya bisa di
gunakan untuk Linux. Bila ada partisi sistem lain, misalnya Windows95, kita diberi kesempatan untuk memberikan nama mount point ke partisi tersebut agar nanti Linux
bisa membaca partisi tersebut. Tombol Edit dapat digunakan untuk merubah
mount point masing-masing partisi.

Instalasi Paket Program
Instalasi paket program adalah tahap berikutnya dari rangkaian tahap instalasi RedHat Linux. Instalasi paket program juga akan dipandu dengan baik, pertama kali akan ditampilkan kotak dialog yang menampilkan komponen program yang telah dikelompokkan secara rapi oleh RedHat. Tapi kita bisa memilih paket-paket program




apa yang ingin di instalasi dengan mengaktifkan(memberi tanda *) pada pilihan Select individual packages.
Kadang-kadang, program tertentu tergantung pada program lain supaya dapat bekerja dengan baik. Hal ini disebut dependency dan ini sering terjadi bila user yang tidak berpengalaman memilih Select individual packages dan menentukan sendiri paket program yang ingin di instalasi. Tapi tidak perlu khawatir, bila program
instalasi mendeteksi adanya paket program tidak dipilih padahal dibutuhkan oleh paket program lain maka secara otomatis program instalasi akan menunjukkan paket-paket program yang harus di instalasi.
Format, Instalasi dan Menunggu
Tugas selanjutnya biarlah dikerjakan oleh program instalasi, memformat semua partisi dan menginstalasi paket program yang telah ditentukan. Pekerjaan ini akan memakan waktu sedikit lama dan yang dapat kita lakukan saat itu adalah hanya menunggu.
Konfigurasi Alat
Mouse
Setelah memformat seluruh partisi dan menginstalasi semua paket program, selanjutnya secara otomatis program instalasi akan mendeteksi kehadiran mouse berikut port di mana mouse tersebut dihubungkan.
Video Card dan Video Monitor
Bila saat instalasi paket program kita memilih X Window System, maka program instalasi akan menjalankan Xconfigurator. Pertama, akan ditanyakan informasi mengenai kartu video bila kartu video yang kita miliki tidak ada dalam daftar yang di berikan, cobalah pilih unlisted card. Kedua, Xconfigurator akan memberi daftar pilihan monitor atu pilih saja custom bila monitor milik kita tidak ada dalam daftar.
Selanjutnya adalah pilihan modus video. Pilih modus video yang ingin di jalankan tapi perhatikan jumlah memori video yang dimiliki, untuk 1MB video memori tidak cukup baik menjalankan modus 32.
Semua informasi di atas akan ditulis dalam file /etc/X11/XF86Config.
Networking
Bila komputer tidak di rencanakan untuk di hubungkan dengan mesin lain dalam suatu jaringan, pilih saja No. Bila dipilih Yes, kita harus memasukkanIP address, netmask, default gateway dan nameserver primer serta domain name, hostname dan nameserver tambahan lainnya.
Printer
Konfigurasi printer bisa di lewati dan di setup di lain waktu. Koneksi printer dapat dipilih: Local, Remote atau LAN-Manager. Kemudian ditanyakan nama queue, direktori spool, merek dan modelnya, ukuran kertas yang dipakai serta kedalaman warna bila printernya berwarna.
Untuk local printer harus diberikan nama port dimana printer tersebut dihubungkan. Untuk remote printer memerlukan IP address host serta nama queue di remote host. Sedangkan untuk printer LAN-Manger memerlukan nama host, IP number host, nama printer, username yang akan menggunakan printer dan password-nya.
Clock
Program instalasi juga akan menanyakan time zone dimana kita berada dan mengeset CMOS clock komputer. Bila clock diset untuk waktu lokal, Linux maupun sistem operasi lain (seperti Windows95) akan menggunakan clock tersebut. Bila diset menggunakan GMT atau UTC, Linux akan mengikuti perubahan itu tapi Windows95 tidak.
Password
Isian password muncul setelah seting clock. Password ini adalah password root dan digunakan untuk melindungi sistem. Perlu dua kali memasukkan password dengan benar, password sedikitnya enam karakter atau angka dan dapat berupa huruf besar atau kecil, atau campuran diantara itu semua. Password sebaiknya tidak mudah ditebak orang lain dan jangan melupakan password ini karena sistem tidak akan bisa dibuka tanpa password.
Instalasi LILO
Setelah mengeset password, selesai sudah instalasi RedHat Linux. Bisa
dilanjutkan dengan menginstalasi LILO jika dikendaki. Kotak dialog LILO menanyakan di mana LILO akan di instalasi. Pilih dimana LILO akan diletakkan atau Skip saja bila tidak ingin menginstalasinya. Cobalah dengan memilih MBR.
Setelah menekan Ok, program instalasi akan mereboot sistem, tunggu beberapa detik. Pada beberapa komputer ada kalanya BIOS melaporkan adanya penulisan di MBR, pilih saja Ok atau expected (karena memang kita sengaja menuliskan informasi LILO di MBR).
Prompt boot: menandakan LILO telah dimuat tekan Enter atau biarkan beberapa saat , LILO akan meload kernel Linux (defaultnya, LILO akan meload Linux). Ketikan root pada prompt login: dan isi password pada prompt password:
Bila melihat prompt pagar seperti ini
[root@localhost root] #
berarti instalasi yang melelahkan ini telah berhasil. Selamat!
Lalu apa yang akan dilakukan dengan kursor yang berkedip-kedip itu? Anda dapat meneruskan membaca bab mengenai Command Line atau mencoba mencari informasi bagaimana bekerja di lingkungan grafik pada bab XWindow System serta Window Manager & Desktop Manager.
LILO
Untuk memuat kernel diperlukan sebuah program loader khusus. RedHat telah menyediakan sebuah program yang dinamakan LILO atau Linux Loader (Werner Almesberger). LILO digunakan untuk mesin Intel-compatible, sedangkan mesin lain seperti Digital Equipment Corp. menggunakan MILO. Alpha PC, SPARC-compatible dapat menggunakan SILO.
Pada saat instalasi RedHat Linux ada pilihan untuk menginstalasi LILO Bila saat instalasi pilihan ini dilewati atau Skip, LILO bisa di instalasi sekarang dengan perintah /sbin/lilo.
Disamping dengan LILO, kernel juga dapat dimuat dari DOS dengan menggunakan program LOADLIN.EXE. Cara yang mudah adalah mencopy kernel dan LOADLIN. EXE ke partisi DOS, lalu untuk memboot komputer cukup dengan mengetikkan perintah ini dari prompt DOS:
c:\loadlin c:\vmlinuz root=/dev/hda3 ro
/dev/hda3 bisa diganti sesuai dengan partisi root Linux.
Instalasi
LILO dapat diistalasi dan ditempatkan pada salah satu partisi sbb:
· Master Boot Record (MBR) dari hard disk.
· Root Partisi Linux.
· Floppy disk.
Untuk menginstalasinya sangat mudah yaitu dengan perintah lilo (terdapat di direktori /sbin). Dokumentasinya dapat dibaca di /usr/doc. Ada shell script, QuickInst yang digunakan untuk mengganti LILO yang telah di instalasi.
· Edit dan konfigurasi sesuai kebutuhan file /etc/lilo.conf
· Jalankan /sbin/lilo untuk mengaktifkannya
Beberapa file akan berubah selama instalasi LILO, berikut ini file-file yang dibuat atau berubah selama instalasi LILO:
· /sbin/lilo -- map installer; keterangan lihat man lilo
· /boot/boot.b -- boot loader
· /boot/map -- boot map, berisi lokasi kernel
· /etc/lilo.conf -- file konfigurasi LILO
Untuk mencegah kerusakan sistem atau sistem tidak bisa di boot maka sebaiknya buat dulu emergency boot disk
Konfigurasi
Sebelum mengkonfigurasi LILO, sebaiknya mengetahui sistem operasi yang ada di setiap partisi hard disk serta menentukan partisi untuk meletakkan LILO. Pada umumnya LILO diletakkan pada MBR. Bila ada sistem lain seperti OS/2, sebaiknya LILO diletakkan pada superblock partisi root karena MBR akan ditempati boot loader OS/2.
Bila Linux satu-satunya sistem operasi yang ada di hard disk atau memiliki sistem operasi Windows 95/NT, LILO bisa diletakkan di MBR. Perhatikan partisi masing-masing dengan cermat, misal Windows di /dev/hda1 dan Linux di /dev/hda2.
Umumnya LILO di instalasi setelah partisi hard disk dibuat dan setelah sistem operasi Linux atau yang lain sudah di instalasi.
Mengedit lilo.conf
Login sebagai root sebelum mengedit file ini. Buka dengan sembarang editor teks ASCII, misal vi.
Contoh file lilo.conf:
# Start LILO global section
Boot = /dev/hda
Prompt
Vga = normal
Ramdisk = 0
# End LILO global section
image = /vmlinuz
root = /dev/hda3
label = linux
other = /dev/hda1
label = dos
tabel = /dev/hda
Parameter selengkapnya:
boot=
memberitahu device yang memiliki boot sector. Boot sector dibaca dari device ini dan di mount sebagai root.
linear
Mengenerate linear sector addrress. Lihat dokumentasi LILO.
install=
Menginstal file yang telah ditentukan sebagi boot sector yang baru. Jika install tidak dipakai, /etc/lilo/boot.b dipakai sebagi default.
message=
Untuk menampilkan file teks, besarnya maksimum 65,535 byte.
verbose=
Menampilkan progress reporting. Option lain seperti -v dan -q. Lihat dokumentasi LILO.
backup=
Menyalin boot sector asli ke file .
force-backup
Sama dengan backup. Option ini menimpa salinan backup yang telah dibuat dan akan mengabaikan option backup bila keduanya dipakai.
prompt
Meminta masukan saat boot.
timeout=
Mengeset waktu tunggu keyboard sebelum menjalankan option berikutnya. Defaultnya 5 detik. Masukkan value 0 jika ingin LILO menunggu sampai ada masukkan dari keyboard.
serial=
Mengijinkan masukan dari serial line dan keyboard ke LILO.
ignore-table
Mengabaikan tabel partisi yang corrupt.
password=
Memasang password untuk melindungi boot images.
Uninstall LILO
Menghapus atau menguninstalasi LILO dari sistem sangat mudah, dengan perintah:
lilo -u
atau dari partisi aktif Linux yang lain atau partisi DOS dengan menggunakan fdisk.
Bila LILO di instalasi sebagai MBR, maka MBR asli sebelum ditempati LILO dapat di restore dengan cara mem-boot sistem dengan DOS, kemudian jalankan:
sys c:
atau
fdisk /MBR

BaCa SeLenGkAp'y.....

Rabu, 25 Februari 2009

MeNgiNsTaLasi DaN MeNgkOnFiGurAsi TCP/IP StAtiS pAdA wOrKsTaTiOn yAnG tErHuBuNg pAdA JaRiNgAn

Menginstalasi dan Mengkonfigurasi TCP/IP statis pada workstation yang terhubung pada jaringan



Memberikan IP Address secara statis pada suatu Komputer yang terhubung melalui kabel LAN/UTP dari sebuah router

Bagaimanakah cara seting IP address secara statis pada komputer yang terhubung melalui kabel LAN?

Jawabannya, berikanlah komputer sebuah IP Address statis, biarkanlah PC tersebut menggunakan IP address yang sama setiap saat. Konfigurasikan wireless computer secara otomatis untuk mendapatkan sebuah IP address yang akan membolehkan PC ini untuk mendapatkan sebuah IP address dari DHCP server. Sebagai pengganti masukkkan setingan IP secara manual, lakukan prosedur ini untuk memastikan komputer untuk mendapatkan setingan TCP/IP yang benar.

Memberikan suatu komputer sebuah IP statis sangat berguna ketika:

*
Menseting layanan umum pada komputer anda (FTP servers, Web servers, dll.).
*
Komputer sangat sering diakses pada jaringan tersebut sehingga komputer tersebut mudah sekali memetakannya

Untuk memberikan IP address statis pada suatu komputer yang terhubung melalui kabel LAN, anda perlu melakukan lima tahap berikut ini:

1.
Hubungkan komputer tersebut satu sama lain
2.
Periksa bila komputer tersebut diset ke DHCP
3.
Periksa IP Address router
4.
Dapatkan DNS Servers dari Linksys Router tersebut
5.
Konfigurasikan IP Address secara statis pada Ethernet Adapter

Untuk memulai memberikan suatu komputer sebuah IP address statis, ikutilah tahap-tahap di bawah ini.

Menghubungkan Peralatan Satu Sama Lain

Pastikan anda memiliki koneksi internet yang aktif, kemudian hubungkan modemnya ke port internet pada router dan komputer ke salah satu dari empat port Ethernet.

Periksa bila komputer diset ke DHCP

Untuk mengkonfigurasi komputer mendapatkan sebuah IP address secara otomatis, anda harus memeriksa TCP/IP properties dari Ethernet Adapter yang diinstal pada komputer tersebut.

Periksa IP Address Router

Untuk menemukan IP address lokal router Linksys, anda harus memeriksa setingan IP komputer tersebut.

Periksa DNS Server Dari Router Linksys

Untuk memeriksa DNS server pada router Linksys, anda harus mengakses halaman setup berbasis web.

Konfigurasi IP Address Statis pada Ethernet Adapter

Windows 2000/XP

Tahap 1:
Klik Start, kemudian Control Panel.

Tahap 2:
Ketika jendela Control Panel terbuka, double-click Network Connections.

Tahap 3:
Klik-kanan Local Area Connection, kemudian klik Properties.

Tahap 4:
Ketika jendela Local Area Connection Properties muncul, klik Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Properties.

Tahap 5:
Ganti pilihan dari Obtain an IP address automatically menjadi Use the following IP address dan isi seperti berikut ini:

CATATAN: Pastikan anda mempunyai Default Gateway dan DNS servers.

Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99. Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99. Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.

CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.

*
IP: “192.168.1.50”
*
Subnet Mask: “255.255.255.0”
*
Default Gateway: “192.168.1.1” (Default Gateway ini anda tulis di bawah belakangan)

Ganti setingan Obtain DNS server address automatically ke Use the following DNS Server addresses pada jendela yang sama. Kemudian isilah dengan isian berikut ini:

*
Preferred DNS server: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan)
*
Alternate DNS server: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan, bila ada dua DNS servers)

Tahap 6:
Klik OK kemudian OK atau Close.

Windows 98/ME

Memberikan IP address statis menggunakan Windows 98 atau ME:

Tahap 1:
Klik Start, kemudian Settings, kemudian Control Panel.

Tahap 2:
Double-klik Network kemudian pilih TCP/IP untuk Ethernet adapter pada PC tersebut. Segera setelah dipilih, klik Properties.

Tahap 3:
Ganti opsi dari Obtain Automatically ke Specify dan masukkan seperti berikut ini:

CATATAN: Pastikan bahwa anda punya Default Gateway dan DNS servers.

Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99. Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99. Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.

CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.

*
IP: “192.168.1.50”
*
Subnet Mask: “255.255.255.0”

Klik Gateway dan masukkan IP address lokal router ke dalam isian Default Gateway, lalu klik Add. Pada contoh ini kita gunakan 192.168.1.1 sebagai default gateway.NOTE: Gateway harus anda tulis dibawah belakangan.

Tahap 5:
Klik DNS Configuration, kemudian lanjutkan ke isian Host dan ketik tipe “computer,” lalu menuju ke isian DNS Server Search Order dan masukkan DNS Servers dari router tersebut, kemudian klik Add.

CATATAN: DNS server harusnya gateway yang anda tulis terakhir.

Tahap 6:
Klik OK kemudian yang lainnya OK dan windows akan segera restart.

Mac OS

Memberikan IP address statis menggunakan Mac:

Tahap 1:
Klik menu Apple yang ada pada bagian sudut kanan atas layar, kemudian pilih System Preferences.

CATATAN: Anda dapat menggunakan opsi lain untuk mengakses System Preferences.

Tahap 2:
Dibawah System Preferences klik Network.

Tahap 3:
Ketika layar Network tampil, lihat pada Location dan pilih Automatic kemudian dibawah Show pilih Built-in Ethernet.

Tahap 4:
Dibawah Configure IPv4 pilih Manually dan masukkan seperti berikut:

CATATAN: Pastikan anda memiliki Default Gateway dan DNS servers.

Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99. Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99. Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.

CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.

*
IP Address: “192.168.1.50”
*
Subnet Mask: “255.255.255.0”
*
Default Gateway: “192.168.1.1” (ini Default Gateway yang anda tulis di bawah belakangan)
*
DNS Servers: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan)

Tahap 5:

Klik apply



BaCa SeLenGkAp'y.....

MeMbAnGuN WeB SeRvEr di FrEeBSD

Membangun Web Server di FreeBSD


1. Download

Aplikasi yang dipergunakan dalam artikel ini adalah Apache versi 2.2.3, MySQL versi 5.0.22, OpenSSL versi 0.9.8d, dan PHP versi 5.2.0.

Dari semua aplikasi di atas, hanya Apache dan PHP yang akan diinstall secara manual, sedang MySQL dan OpenSSL diinstall via ports. Jadi yang akan didownload secara manual hanya Apache dan PHP.

Apache versi terakhir dapat didownload di http://apache.the.net.id/httpd/httpd-2.2.3.tar.bz2. Versi terakhir Apache saat artikel ini ditulis adalah versi 2.2.3. Dan versi PHP terakhir saat ini adalah versi 5.2.0. PHP dapat didownload di http://id2.php.net/get/php-5.2.0.tar.bz2/from/a/mirror.

2. Instalasi

2.1. Install MySQL

Sebelum menginstall Apache dan PHP, yang harus diinstall terlebih dahulu adalah MySQL dan OpenSSL. Untuk menginstalasi kedua aplikasi ini di FreeBSD cukup mudah melalui ports.

$ cd /usr/ports/database/mysql51-server
$ sudo make install
$ sudo portupgrade -rR mysql51-server

Command terakhir adalah untuk mengupgrade versi MySQL ke versi terbaru.

Untuk mengaktifkan MySQL saat booting, buka file /etc/rc.conf dan tambahkan baris:

mysql_enable = “YES”

Copykan file konfigurasi MySQL:

$ sudo cp /usr/local/share/mysql/my-medium.cnf /var/db/mysql/my.cnf
$ sudo chgrp mysql /var/db/mysql/my.cnf

Kemudian jalankan command berikut untuk mengaktifkan daemon MySQL.

$ sudo /usr/local/etc/rc.d/mysql-server start

Bila berhasil, seharusnya Anda akan melihat baris berikut saat menjalankan command ps ax | grep mysql:

678 p0- I 0:00.01 /bin/sh /usr/local/bin/mysqld_safe –defaults-extra-file=/var/db/mysql/my.cnf –user=mysql –datadir=/var/db/mysql
701 p0- S 383:04.45 /usr/local/libexec/mysqld –defaults-extra-file=/var/db/mysql/my.cnf –basedir=/usr/local –datadir=/var/db/mysql

Selanjutnya buat password untuk MySQL root user:

$ sudo mysqladmin -u root password ‘password-root-mysql’

Coba masuk ke MySQL console dengan password root tersebut.

$ mysql -u root -p
Enter password:
Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g.
Your MySQL connection id is 603704 to server version: 5.0.22

Type ‘help;’ or ‘\h’ for help. Type ‘\c’ to clear the buffer.

mysql> \q
Bye

2.2. Install OpenSSL

Langkah selanjutnya adalah menginstalasi OpenSSL, cara menginstalasi OpenSSL dalam hal ini menggunakan ports juga.

$ cd /usr/ports/security/openssl
$ sudo make install clean

Buat direktori untuk menempatkan certificate SSL:

$ sudo mkdir -p /usr/local/openssl/{certs,private}

Kemudian generate private key 1024-bit:

$ cd /usr/local/openssl
$ sudo /usr/local/bin/openssl genrsa -out private/namadomain.com.key 1024

Ubah permission untuk direktori private menjadi:

$ sudo chown -R root:wheel private
$ sudo chmod -R 600 private
$ sudo chmod u+X private

Generate Certificate Signing Request (CSR) File:

$ /usr/local/bin/openssl req -new -key private/namadomain.com.key -out certs/namadomain.com.csr

Country Name (2 letter code) [GB]: ID
State or Province Name (full name) [Some-State]: Propinsi
Locality Name (eg, city) []: Kota
Organization Name (eg, company) [Internet Widgits Pty Ltd]: PT. Nama Usaha
Organizational Unit Name (eg, section) []: Bidang Usaha Perusahaan
Common Name (eg, your name or your server’s hostname) []: namadomain.com
Email Address []: postmaster@namadomain.com

Please enter the following ‘extra’ attributes
to be sent with your certificate request
A challenge password []: masukkanpassword
An optional company name []:

Kemudian buat Certificate Signed (CRT) file:

$ sudo /usr/local/bin/openssl x509 -req -days 365 -in certs/namadomain.com.csr -out certs/namadomain.com.crt -signkey private/namadomain.com.key

Certificate yang dibuat itu nantinya akan digunakan bila webserver support SSL.

2.3. Install Apache

Saya asumsikan, source Apache hasil download Anda disimpan di /home/users.

$ cd /home/users
$ tar -jxvf httpd-2.2.3.tar.bz2
$ cd httpd-2.2.3
$ ./configure \
–prefix=/usr/local/apache2 \
–enable-rewrite \
–enable-dav \
–enable-ssl \
–with-ssl=/usr/local \
–enable-vhost-alias \
–with-included-apr
$ make
$ sudo make install

Keterangan dari masing-masing opsi di atas adalah:

–prefix=[DIR]: Menginstall aplikasi ke target direktori yang ditentukan.
–enable-rewrite: Mengaktifkan rule based URL manipulation melalui module mod_rewrite.
–enable-dav: Mengaktifkan protocol WebDAV melalui module mod_dav. Dengan protocol WebDAV ini memungkinkan membuat, memindah, menyalin, dan menghapus resource pada sebuah web server.
–enable-ssl: Mengaktifkan module SSL/TLS.
–with-ssl=[DIR]: Di mana library SSL/TLS diinstall.
–enable-vhost-alias: Support dengan banyak virtual host.
–with-included-apr: Install apr. APR atau Apache Portable Runtime pada Apache 2.2.x versi merupakan source yang sudah menyatu dengan Apache Source.

2.4. Install PHP

Sebelum Anda menginstalasi PHP, saya sarankan untuk menginstall aplikasi-aplikasi via ports yang diperlukan (recommended) PHP saat instalasinya. Aplikasi-aplikasi tersebut adalah:

- mcrypt (/usr/ports/security/mcrypt) dan libmcrypt (/usr/ports/security/libmcrypt)
- db4 (/usr/ports/databases/db4) dan gdbm (/usr/ports/databases/gdbm)
- gd (/usr/ports/graphics/gd)
- libxml2 (/usr/ports/textproc/libxml2)

Saya asumsikan pula, source PHP yang Anda download disimpan di /home/users.

$ cd /home/users
$ tar -jxvf php-5.2.0.tar.bz2
$ cd php-5.2.0
$ ./configure \
–with-apxs2=/usr/local/apache2/bin/apxs \
–with-mysql=/usr/local \
–with-openssl=/usr/local \
–with-config-file-path=/usr/local/apache2/conf \
–with-png-dir=/usr/local/lib \
–with-gettext=/usr/local/lib \
–with-gd \
–with-zlib \
–with-xml \
–with-mcrypt=/usr/local/lib \
–enable-mbstring=all \
–disable-short-tags
$ make
$ make install

Keterangan dari masing-masing opsi di atas adalah:

–with-apxs2[=FILE]: Menyertakan shared Apache 2.0 Handler module.
–with-mysql[=DIR]: Menyertakan dukungan MySQL. DIR adalah di mana binary MySQL diinstall.
–with-openssl[=DIR]: Menyertakan dukungan OpenSSL.
–with-config-file-path=PATH: Di mana file php.ini akan diletakkan.
–with-png-dir[=DIR]: Menyertakan dukungan format file PNG.
–with-gettext[=DIR]: Menyertakan dukungan GNU gettext.
–with-gd[=DIR]: Menyertakan dukungan GD.
–with-zlib[=DIR]: Menyertakan dukungan zlib.
–with-libxml-dir[=DIR]: Menyertakan dukungan XML.
–with-mcrypt[=DIR]: Menyertakan dukungan mcrypt atau Multi-cipher cryptographic library.
–enable-mbstring: Mengaktifkan dukungan multibyte string.
–disable-short-tags: Nonaktifkan penggunaan tag pendek
Edit file /usr/local/apache2/conf/php.ini dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Pada dasarnya default file konfigurasi ini sudah cukup baik.

Karena PHP diinstall sebagai module pada Apache, kita perlu mengubah kepemilikan direktori PHP yang hanya akan mengijinkan akses kepada user root dan www saja.

$ sudo chown -R root:www /usr/local/lib/php
$ sudo chmod -R g-w,o-rwx /usr/local/lib/php

Edit file /usr/local/apache2/conf/httpd.conf dan ubah baris-baris berikut menjadi:


User www
Group www


ServerAdmin hostmaster@namadomain.com
ServerName www.namadomain.com:80

DirectoryIndex index.html index.php



TypesConfig conf/mime.types
AddType application/x-compress .Z
AddType application/x-gzip .gz .tgz
AddType application/x-httpd-php .php
AddHandler cgi-script .cgi


Aktifkan juga baris-baris berikut dengan menghilangkan tanda # di awal barisnya:

Include conf/extra/httpd-autoindex.conf
Include conf/extra/httpd-userdir.conf
Include conf/extra/httpd-vhosts.conf
Include conf/extra/httpd-dav.conf
Include conf/extra/httpd-default.conf
Include conf/extra/httpd-ssl.conf

Selanjutnya ubah permission direktori Apache:

$ cd /usr/local

Ubah kepemilikan direktori apache2 ke user root:wheel

$ sudo chown -R root:wheel apache2

Ubah permission pada direktori apache2. Karena direktori ini kepemilikannya oleh root:wheel dan supaya bisa diakses oleh group www, kita ijinkan group www ini membaca dan mengeksekusi file-file di bawahnya.

$ sudo chmod 755 apache2

Selanjutnya pada direktori apache2 ini hanya akan mengijinkan user root saja untuk dapat membaca dan menulisinya dengan mengubah permission menjadi:

$ sudo chmod -R 600 apache2/*

Hanya user root saja yang dapat mengakses seluruh direktori yang berada di bawah direktori apache2:

$ sudo chmod -R u+X apache2
$ cd apache2

Ubah kepemilikan direktori binary Apache ke user root:

$ sudo chmod -R u+x bin

Direktori cgi-bin juga berisi file-file binari. Hanya mengijinkan user root dan group www saja yang bisa mengaksesnya.

$ sudo chgrp -R www cgi-bin
$ sudo chmod -R u+x,g+x cgi-bin

Web server akan membaca direktori icons, maka ubah pula kepemilikannya agar bisa dibaca oleh group www.

$ sudo chgrp -R www icons
$ sudo chmod -R g+rX icons

Ubah juga permission direktori logs:

$ sudo chgrp -R www logs
$ sudo chmod g+wX logs

Terakhir ubah kepemilikan direktori htdocs agar bisa dibaca oleh publik. Direktori ini nanti merupakan tempat menyimpan file-file web yang akan ditampilkan pada browser. Akses penulisan ke direktori ini hanya dibatasi kepada user root saja.

$ sudo chgrp -R www htdocs
$ sudo chmod -R g+rX htdocs

Karena menginstall Apache dari source file. Kita harus membuat sendiri startup script-nya agar dapat dieksekusi oleh server pada saat booting. Start up script diletakkan di direktori /usr/local/etc/rc.d. Startup script dapat didownload di sini: Apache-2 FreeBSD Startup Script 

Kemudian tambahkan dua baris berikut pada file /etc/rc.conf:

apache2_enable=”YES”
apache2_flags=”-DSSL”

Ubah permission file start up script menjadi:

$ sudo chmod 555 /usr/local/etc/rc.d/apache.sh

Jalankan file tersebut untuk mengaktifkan daemon httpd:

$ sudo /usr/local/etc/rc.d/apache.sh start

Periksa apakah daemon httpd sudah aktif dengan command ps ax:

$ ps ax | grep httpd

33549 ?? Ss 0:12.88 /usr/local/apache2/bin/httpd -DSSL
33550 ?? I 0:00.43 /usr/local/apache2/bin/httpd -DSSL
33551 ?? I 0:00.40 /usr/local/apache2/bin/httpd -DSSL
33552 ?? I 0:00.32 /usr/local/apache2/bin/httpd -DSSL

Bila output di console Anda sudah seperti di atas, selamat! Anda sudah berhasil menginstall web server pada server Anda.






BaCa SeLenGkAp'y.....